ASUHAN KEPERAWATAN CHF PADA Tn. Y DI RUANG A5
RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG
A.
BIODATA
1.
Identitas Pasien
Nama : Tn.
Y
Umur :
50 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petugas
Pemadam Kebakaran
Agama : Katholik
Suku :
Jawa
Status : Menikah
Alamat : Pedalangan –Banyumanik - Semarang
2.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.
S
Umur : 43
tahun
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dg pasien : Isteri
3.
Catatan Masuk
Tanggal Masuk : 7 Juni 2004
Jam :
04 . 15 WIB
Cara : Sendiri
Dx. Medis : CHF
NYHA III-IV
Register : 7397413
Tanggal Pengkajian : 7
Juni 2004
B.
RIWAYAT KESEHATAN
1.
Keluhan Utama : Sesak nafas pada malam hari
2. Riwayat
Kesehatan Sekarang :
± 1 minggu pasien
mengeluh sesak nafas, sesak nafas dirasakan terutama malam hari baik pada saat
istirahat/tidur. Tidur dengan menggunakan minimal 2 bantal. Kemudian batuk
disertai muntah bila mandi. Ulu hati terasa nyeri
3. Riwayat
Kesehatan Dahulu :
Pasien pernah dirawat di RSDK ± 2 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang sakit
seperti pasien, tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular /
penyakit keturunan
C.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran,
pasien tinggal bersama isteri dan kedua anaknya. Kesan
sosial ekonomi : cukup
D.
PENGKAJIAN FISIK &
POLA FUNGSI
1. Kardio Respiratori
a.
Tanda-Tanda Vital
-
Suhu : 36,5 º C
-
Nadi : 88 X / menit
-
TD : 140 / 90 mmHg
-
Pernafasan : 28 X / menit
b.
Respirasi :
Dada simetris, tidak terdapat wheezing, ronchi basah halus (+)
c.
Sirkulasi : Nyeri dada (-), oedema
(-), ascites (+), JVP R ± 2 cm
d.
Kesadaran :
komposmentis
2.
Faktor pencetus : bila
istirahat / tidur
3.
Faktor resiko : bila
pasien mandi
4. Tingkat pengetahuan :
keluarga mengetahui kalau pasien menderita
penyakit jantung, pasien sudah dirawat dengan penyakit yang sama ± 30 kali
5. Makan-Minum / Nutrisi
: pasien tidak nafsu makan, makanan yang
disediakan dari RS tidak dimakan, rasanya mual dan ingin muntah, minum sedikit
, minum ± 1-2 gelas sehari, pasien suka minum air dingin
(es) bila minum air dingin, sehari bisa ± 2 – 3 liter.
6.
Eliminasi :
pasien tidak bisa BAB, dan BAK
7.
Integritas kulit :
Kulit lembab, tidak terdap at ikterik, turgor baik
8. Melakukan mobilisasi /
Skeletal : keadaan tulang : kontinyuitas, tangan yang dominan : kanan,
bahu simetris, pasien dalam ADL dengan
bantuan maksimal
9. Istirahat & Tidur pasien, tidur
± 3 – 4 jam sehari, bila istirahat / tidur nafas
terasa sesak.
10. Kebersihan Diri :
selama sakit mandi dengan diseka
pagi dan sore, gosok gigi 2 x sehari
11. Sensorik :
Pasien mengalami tidak mengalami gangguan sensorik : penglihatan, pendengaran, maupun penciuman
12. Lingkungan / Sosial : pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok maupun minum alkohol.
13. Ekonomi : pasien tinggal
bersama isteri dan kedua anaknya ,
isteri bekerja wiraswasta di rumah, sumber air minum : sumur,
14. HARAPAN YANG INGIN DIPEROLEH
DARI PERAWAT : Pasien ingin segera sembuh, sehingga dapat berkumpul dengan
keluarga dirumah
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG /
Laboratorium : tanggal 7 Juni
2004
- Hematologi :
WBC
: 9,78
NEU
: 7,41
CYM
: 1,35
Mono
: 850
Eos
: 0,90
Baso
: 0,72
RBC
: 4,803
HGB
: 13,6
HCT
: 42,3
MCV
: 87,5 fl
MCHC : 32,2
g/dl
RDW : 25 %
-
Kimia Klinik
Glukosa : 144 mg/dl
BUN : 106
mg/dl
Creatinin : 2.47 mg/dl
CA : 2.27 mg/dl
F.
THERAPI
-
Infus Martos 10 – 12 tetes
/ menit
-
Injeksi Furosemid 1 X 1 amp
-
Captopril 1 X 12,5 mg
-
Spironolaksan 1X 25 mg
-
Digoxin 1 X 1
tab
-
Dulcolax (malam) 1 X 2
tab
-
Aspilet 1 X 80
gr
-
Diit 1900 Kal
ANALISA DATA
Initial
Klien : Tn. Y Register :
7399413
Umur
: 50 tahun Ruang :
A5
No.
|
Data
Fokus
|
Masalah
|
TTD
|
1.
|
DS : pasien mengeluh sesak nafas, sesak terutama
pada malam hari waktu istirahat
DO : RR = 28X/mnt, ronchi basah halus (+),
gelisah
|
Gangguan pertukaran gas b.d kegagalan difusi
pada alveoli
|
|
2.
|
DS :
pasien mengatakan tidak nafsu makan, perut terasa mual dan ingin muntah
DO : makanan yang disediakan dari RS tidak
dimakan
|
Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b.d stimulasi pusat muntah karena kongesti vaskuler pada saluran pencernaan.
|
|
3.
|
DS : pasien mengatakan tidak bisa BAK
DO :
blast penuh (-), oedema (-), ascites (+)
|
Gangguan keseimbangan cairan : kelebihan volume
cairan b.d menurunnya perfusi ginjal
|
|
4.
|
DS :
Pasien mengatakan bila untuk beraktifitas semakin sesak, tubuh terasa
lemah, lelah (+)
DO :
Pasien terlihat terengah-engah, KU : lemah
|
Gangguan aktifitas sehari-hari b.d
ketidakseimbangan antar suplai oksigen ke miokard dan kebutuhan
|
|
5.
|
DS : pasien mengatakan saat ini adalah kali ke –
30 pasien dirawat di RS dengan masalah yang sama
DO : Pada saat ditanya pasien tidak
mengetahui penyebab penyakit pasien kambuh lagi
|
Resiko serangan
ulang b.d kurang pengetahuan
tentang penyebab sakitnya
|
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Initial
Klien : Tn. Y Register :
7399413
Umur : 50 tahun
Ruang : A5
No.
|
DX. Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
TTD
|
1
|
Gangguan pertukaran gas b.d kegagalan difusi
pada alveoli
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 6 X 24 jam sesak berkurang, dengan kriteria
hasil : pasien tidak sesak, RR 20 x/mnt, ronchi (-)
|
-
Berikan posisi fowler
-
Observasi frekuensi
& kedalaman pernafasan
-
Auskultasi paru untuk
mengetahui bunyi nafas
-
Kolaborasi pemberian O2
-
Observasi TTV
-
|
|
2.
|
Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b.d stimulasi pusat muntah karena kongesti vaskuler pada saluran pencernaan
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 6 X 24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi dg
criteria hasil : nafsu makan meningkat, makan habis 1 porsi, mual &
muntah (-)
|
-
Anjurkan makan sedikit
tapi sering
-
Berikan diit sesuai
advis
-
Berikan penjelasan
tentang pentingnya nutrisi untuk kesembuhan
-
|
|
3.
|
Gangguan keseimbangan cairan : kelebihan volume
cairan b.d menurunnya perfusi ginjal
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 6 X 24 jam kebutuhan cairan seimbang dg
criteria hasil : ascites (-), pasien dapat BAK, BB ideal
|
-
Ukur masukan / haluaran,
catat pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan
-
Observasi adanya oedema
-
Timbang BB
-
Batasi cairan
|
|
4
|
Gangguan aktifitas sehari-hari b.d
ketidakseimbangan antar suplai oksigen ke miokard dan kebutuhan
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 6 X 24 jam sesak berkurang, dengan kriteria hasil
: pasien dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
|
-
Bantu pasien dalam
memenuhi kebutuhan
-
Libatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutujan klien
-
Anjurkan untuk membatasi
aktifitas
-
Pertahankan tirah baring
-
Monitor TTV setelah melakukan aktifitas
-
|
|
5.
|
Resiko serangan
ulang b.d kurang pengetahuan
tentang penyebab sakitnya
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2 kali pertemuan pasien
dapat mengenal penyakitnya dan serangan
ulang CHF dapat dihindarkan
|
-
Berikan pendidikan
kesehatan
-
Motivasi pasien untuk
mematuhi diit dan minum obat
-
Motivasi pasien untuk
bisa menjaga kesehatannya sendiri
-
|
|
IMPLEMENTASI
Initial
Klien : Tn. Y
Register : 7399413
Umur : 50 tahun
Ruang :
A5
No. DP
|
Hari/Tgl
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
TTD
|
1.
|
Senin, 9
Juni 2004
|
-
Memberikan posisi fowler
-
mengobservasi frekuensi
& kedalaman pernafasan
-
Mendengarkan paru untuk
mengetahui bunyi nafas
-
Kolaborasi pemberian O2
-
Mengobservasi TTV
|
S : Sesak (+_
O :
TTV :
S = 36 º C, Nadi = 84 x/menit, TD = 130/90 mmHg, RR = 20 x/menit.
·
O2 : 3 lt/mnt
·
Ronch basah (+)
A : masalah
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
|
2.
|
Senin, 9
Juni 2004
|
-
Menga njurkan makan
sedikit tapi sering
-
Memberikan diit sesuai
advis (1900 K)
-
Memberikan penjelasan
tentang pentingnya nutrisi untuk kesembuhan
|
S :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan, perut mual
O : Pasien hanya makan 2 sendok
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
|
3.
|
Senin, 9
Juni 2004
|
-
Mengukur masukan /
haluaran, catat pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan
-
Mengobservasi adanya
oedema
-
Timbang BB
-
Membatasi cairan
-
Menganjurkan untuk minum
sedikit tapi sering
-
Memberikan injeksi lasix
2 ampul
|
S
: pasien mengatakan sudah bisa
BAK
O : oedema (-), ascites (+), BB : 56
Kg, intake minum : 400 CC, output
urine : 150 CC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
|
4.
|
Senin, 9
Juni 2004
|
-
Menga njurkan makan
sedikit tapi sering
-
Memberikan diit sesuai
advis (1900 K)
-
Memberikan penjelasan
tentang pentingnya nutrisi untuk kesembuhan
|
S :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan, perut mual
O : Pasien hanya makan 2 sendok
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
|
5
|
Senin, 9
Juni 2004
|
-
memberikan pendidikan
kesehatan
-
Memotivasi pasien untuk
mematuhi diit dan minum obat
-
Memotivasi pasien untuk bisa
menjaga kesehatannya sendiri
|
S : pasien mengerti penyakitnya
O : pasien dapat menjelaskan kembali,
pasien masih tidak nafsu makan dengan tidak menghabiskan makanan yang
disediakan, pasien tidak mau minum obat
A ;
Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
|
6.
|
Jum’at,
10 Juni 2004
|
-
Memberikan posisi fowler
-
mengobservasi frekuensi
& kedalaman pernafasan
-
Mendengarkan paru untuk
mengetahui bunyi nafas
-
Mengobservasi TTV
|
S :
Sesak (-)
O : TTV : S = 36 ,3º C, Nadi = 80 x/menit, TD =
130/90 mmHg, RR = 20 x/menit., Ronch
basah (+)
A : masalah
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
|
|