Kimia Klinik Kesehatan
Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi
kimia dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak
pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati,
otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas dan
elektrolit. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium RS. Harapan
bersama:
Glukosa darah, cholesterol total, Triglirerida,
HDL-Cholesterol, LDL- Cholesterol, Uric asid, Urea, Creatinin, Bilirubin total,
Bilirubin direct, Bilirubin indirect, Protein total, Albumin, Natrium, Kalium,
Clorida dan kalsium darah.
Syarat sampel:
Sampel darah yang memenuhi syarat adalah serum. Serum
darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya.
Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor
penting dalam proses pembekuan darah. Adapun Plasma darah yang
diperbolehkan dalam pemeriksaan kimia darah adalah plasma darah dengan anti
koagulasi antara lain: K3-EDTA, Li-Heparin. Plasma
darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah
dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah
merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk
lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan
kepadatan sekitar 1025 kg/m3.
Persiapan sampel :
Darah vena yang telah disampling dibiarkan membeku
selama 10-15 menit kemudian di centrifugasi 3000 rpm selama 15 menit. Sampel
yang digunakan merupakan cairan yang di atas berwarna kekuningan /supernatan.
Glukosa darah
gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa
di dalam darah.
Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di
dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi
untuk sel-sel tubuh.
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas
yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat
setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum
orang makan.
Pada pemeriksaan gula darah dibagi menjadi 3 yaitu :
gula darah sewaktu, gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan. Gula
darah sewaktu dapat dilakukan kapan pun tanpa ada persiapan pasien, Gula darah
puasa dilakukan setelah pasien menjalankan puasa selama 8 jam, sedangkan Gula
darah 2 jam setelah makan dilakukan 2 jam setelah pasien makan dalam rentang 2
jam tersebut pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi makan ataupun minuman
(puasa).
Metode
Pemeriksaan
: GOD – PAP Enzymtic colorimetric method.
Persyaratan dan jenis sampel : serum
Prosedur kerja
reagent
: Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
sampel
|
|
Reagent ( R1)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
10 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
10 ul
|
Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu 37oC
atau 20 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat
fotometer pada panjang gelombang 546 nm (492-550 nm) dengan type assay
End-point.
Nilai rujukan glukosa darah :
Gula darah
sewaktu
: 75 - 150
mg/dl
Gula darah
puasa
: 70 – 110 mg/dl
Gula darah 2 jam setelah
makan
: > 200mg/dl
Cholesterol
Kolesterol total merupakan pemeriksaan yang menentukan
jumlah kolesterol yang terdapat di dalam semua partikel lipoprotein tubuh
(semua jenis kolesterol dan trigliserida). Pada kondisi penyakit jantung
koroner, kolesterol total adalah suatu alat untuk menentukan risiko, bukan
sebagai uji diagnostik.
Metode pemeriksaan : CHOD – PAP - Enzymtic colorimetric method.
Prosedur kerja reagent: Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
sampel
|
|
Reagent ( R1)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
10 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
10 ul
|
Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu 37oC
atau 20 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer
pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm) dengan type assay End-point.
Nilai rujukan Cholesterol total : < 200 mg/dl.
Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang
terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Trigliserida adalah sumber
energy yang sangat penting bagi otot jantung, Peningkatan jumlah trigliserida
adalah faktor resiko bagi penyakit jantung dan stroke.
Metode pemeriksaan
: GOP – PAP
- Enzymtic colorimetric method.
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum, plasma
heparin.
Prosedur kerja
reagent : Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
sampel
|
|
Reagent ( R1)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
10 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
10 ul
|
Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu 37oC
atau 20 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)
dengan type assay End-point. Nilai rujukan Triglyserida 150-200 mg/dl
HDL-Cholesterol
HDL kolesterol singkatan dari high density lipoprotein
cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal
sebagai kolesterol baik. Peranan kolesterol HDL adalah membawa kembali
kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Orang-orang
dengan kadar tinggi dari tipe kolesterol ini hanya sebagian yang terlindung
dari penyakit jantung. Tentu saja, seseeorang yang mempunyai kadar kolesterol
HDL dalam kategori sangat baik masih beresiko terkena penyakit jantung.
Sebagian cenderung mempunyai beberapa faktor resiko lainnya, seperti tekanan
darah tinggi, diabetes dan kebiasaan merokok.
Metode pemeriksaan
: Precipitation method
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum, plasma
heparin.
Prosedur kerja
reagent
:
1. Precipitation
Reagent HDL-Choleterrol
|
500 ul
|
Specimen/sampel
|
200 ul
|
Campur dan diamkan selama 10 menit pada suhu ruangan,
kemudian diputar dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit.
2. Reaksi
cholesterol
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
sampel
|
|
Reagent Cholesterol
|
1000 ul
|
1000 ul
|
aquadest
|
100 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
100 ul
|
Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC
atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer
pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm) dengan type assay End-point.
Nilai rujukan HDL-cholesterol > 55 mg/dl.
LDL - CHOLESTEROL
LDL kolesterol singkatan dari low density lipoprotein
cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi. Kolestrol LDL
adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh
darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan
otak. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan
mengambang di dalam darah Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan
keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menumbat aliran darah.
Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
Nilai HDL cholesterol dapat di tentukan dengan rumus
perhitungan:
LDL-Cholesterol
= Cholesterol total -( Trigliserida + HDL - cholesterol)
5
Rumus perhitungan tidak berlaku jika Nilai
trigliserida > 300 mg/dl.
Nilai rujukan LDL-cholesterol < 150 mg/dl
URIC ACID/ASAM URAT
Asam urat adalah penyakit dari sisa metabolisme zat
purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah
zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk
hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu
karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah
ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin.
Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal
atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut,
karena penumpukan bahan purin ini.
Metode pemeriksaan
: GOP – PAP
- Enzymtic colorimetric method.
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum, plasma
heparin.
Prosedur kerja reagent:
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
sampel
|
|
Reagent ( R1)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
20 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
20 ul
|
Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC
atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer
pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)
dengan type
assay End-point.
Nilai
rujukan Asam
urat
: - laki – laki 3.4 – 7.2 mg/dl
: - wanita 2.4 – 5.7 mg/dl
CREATININ
Kreatinin adalah produk limbah dari protein daging
dalam makanan dan dari otot-otot tubuh. Kreatinin dibuang dari darah oleh ginjal.
Kreatinin dalam darah dan urin meningkat bila ada gangguan ginjal. Tingkat kreatinin
abnormal tinggi memperingatkan kemungkinan kerusakan atau kegagalan ginjal,
kadang-kadang bahkan sebelum pasien melaporkan gejala apapun. Itulah mengapa
kreatinin dihitung dalam standar pemeriksaan darah.
Metode
pemeriksaan : Buffered kinetic jaffe reaction
without deproteinization
Persyaratan & Jenis Sampel
: Serum.
Prosedur kerja reagent:
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Reagent Creatinin
|
1000 ul
|
Spesimen/sampel
|
100 ul
|
Campur dan baca pada fotometer karena inkubasi dan
reaksi kimia dibaca langsung pada alat selama 2 menit, Pada panjang gelombang
492 nm.
Nilai
rujukan Creatinin 0.5 – 1.2 mg/dl.
UREA / BUN ( Blood Ureum Nitrogen )
Nitrogen urea darah (blood
urea nitrogen) adalah konsentrasi serum
atau plasma
urea, yang ditentukan dengan kandungan nitrogen, sebuah indikator penting dari
fungsi ginjal.
Urea dihasilkan sebagai produk akhir metabolisme protein dan diekresikan
melalui ginjal. Peningkatan kadar nitrogen urea darah (blood urea nitrogen:
BUN) dapat menjadi indikasi terjadinya dehidrasi, gagal prarenal atau gagal
ginjal.
Metode
pemeriksaan : Urease – colorimetric method.
Persyaratan & Jenis Sampel
:
Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent:Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
sampel
|
|
Reagent ( R1 /buffer)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
10 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
10 ul
|
Campur dan inkubasi selama 3 menit pada suhu 37 o C atau 5 menit
pada suhu 20 – 25 oC.
Reagen (R2/ALK)
|
200 ul
|
200 ul
|
200 ul
|
Nilai rujukan urea darah: 0-50 mg/dl
SGOT/AST
SGOT (serum glutamat oksaloasetat transaminase), kini
disebut AST (aspartat aminotransferase), adalah enzim
yang biasanya hadir di sel-sel hati dan
jantung. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung
rusak. Tingkat SGOT meningkat bila ada kerusakan hati (misalnya, dari virus hepatitis)
atau penyakit jantung. Nilai SGOT tinggi pada kerusakan hati akut.
Metode
pemeriksaan : Kinetic method according to the international federation of
ClinicalChemistry ( IFCC) (3) .
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum.
Prosedur kerja reagent:
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Reagent SGOT/AST
|
500 ul
|
Spesimen/sampel
|
50 ul
|
Campur dan baca pada fotometer karena inkubasi dan
reaksi kimia dibaca langsung pada alat selama 3 menit, Pada panjang gelombang
340 nm.
Nilai rujukan SGOT/AST
: - laki –
laki 0 – 40 IU
: - wanita 0 – 35 IU
SGPT/ALT
SGOT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase), kini
disebut ALT (alanin aminotransferase) adalah enzim yang banyak ditemukan
pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim
ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka.
Nilai SGPT tinggi pada kerusakan hati cronis.
Metode pemeriksaan
: kinetik method.
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum.
Prosedur kerja
reagent
: Pipet ke dalam tabung reaksi.
Reagent SGOT/AST
|
500 ul
|
Spesimen/sampel
|
50 ul
|
Campur dan baca pada fotometer karena inkubasi dan
reaksi kimia dibaca langsung pada alat selama 3 menit, Pada panjang gelombang
340 nm.
Nilai rujukan SGOT/AST
: - laki –
laki 0 – 40 IU
: - wanita 0 – 35 IU
BILIRUBIN TOTAL
Pemeriksaan bilirubin total merupakan pengukuran
jumlah total bilirubin dalam darah, meliputi bilirubin tak terkonjugasi dan
terkonjugasi. Bilirubin dibentuk dari pemecahan haem pada sistem
retikuloendotelial. Bilirubin akan terikat dengan albumin dan bersikulasi di
dalam darah, kemudian dikonjugasi dan disekresi oleh hati. Bilirubin
terkonjugasi bersifat larut dalam air, sehingga dapat ditemukan di dalam urin.
Sementara, bilirubin tak terkonjugasi tidak dapat larut di dalam air. Deteksi
berbagai kondisi seperti : penyakit hepatobilier, hepatitis, sirosis, dan
penyakit hati lainnya, malnutrisi dan anoreksia, anemia pernisiosa, anemia
hemolitik, neonatal jaundice, hematoma, dan fetal aritoblastosis, pulmonary
embolism, congestive heart failure (CHF).
Metode
pemeriksaan
:
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum.
Prosedur kerja
reagent
:
Pipet kedalam tabung reaksi :
Blangko
|
sampel
|
|
Reagen Bilirubin total (R1)
|
1500 ul
|
1500 ul
|
Reagent Bilirubin total (R3)
|
50 ul
|
50 ul
|
Spesiment/sampel serum
|
100 ul
|
100 ul
|
Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu ruangan.
Nilai normal Bilirubin total > 0.75 IU
BILIRUBIN DIRECT
Pemeriksaan bilirubin direk merupakan pengukuran kadar
bilirubin terkonjugasi dalam darah. Bilirubin dibentuk dari pemecahan haem pada
sistem retikuloendotelial. Bilirubin akan terikat dengan albumin dan
bersikulasi di dalam darah, kemudian dikonjugasi dan disekresi oleh hati.
Bilirubin terkonjugasi bersifat larut dalam air, sehingga dapat ditemukan di
dalam urin. Pemeriksaan Bilirubin direct dapat Deteksi berbagai kondisi seperti
: lesi intrahepatik dan ekstrahepatik, sindrom Dubin-Johnson dan sindrom
Rotor, infeksi bakteri, sepsis, hepatitis B, sifilis, dan TORCH,
kelainan genetik dan metabolik seperti galaktosemia, tirosinemia dan trisomy
18.
Metode pemeriksaan
:
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum.
Prosedur kerja
reagent
:
Pipet kedalam tabung reaksi :
Blangko
|
sampel
|
|
Reagen Bilirubin total (R1)
|
1500 ul
|
1500 ul
|
Reagent Bilirubin total (R3)
|
50 ul
|
50 ul
|
Spesiment/sampel serum
|
100 ul
|
100 ul
|
Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu ruangan.
Nilai normal Bilirubin direct < 0,25 IU
BILIRUBIN INDIRECT
bilirubin tak langsung atau tak terkonjugasi merupakan
ikatan protein yang dikaitkan dengan peningkatan penghancuran sel darah merah
(hemolisis). Peningkatan bilirubintak langsung dapat terjadi pada hemolisis
yang terpicu oleh autoimunatau transfusi. Pada beberapa maslah klinis, CHF dan
kerusakan hati yang serius, kadar bilirubin baik yang langsung ataupun tidak
langsung akan meninggi. Kadar bilirubin tak langsung kerap meningkat akibat sel
hati yang tidak mampu mengkonjugasi jumlah yang normal sehingga terjadi
peningkatan kadar bilirubin yang tak terkonjugasi. Pemeriksaan Bilirubin
indirect dapat menegakkan diagnosis seperti Eritroblatosis fetalis, anemia sel
sabit, reaksi transfusi, anemia pernisiosa, malaria, septikemia, anemia
hemolitik, CHF, sirosis, hepatitis.
Nilai Bilirubin indireck didalam darah dapat
ditentukan dengan perhitungan:
Bilirubin Indirect = Bilirubin Total – Bilirubin
Direct
Nilai rujukan Billirubin Indirect < 0,50 IU
PROTEIN TOTAL
Pemeriksaan protein total merupakan pengukuran total
jumlah protein dalam darah. Protein dalam darah terdiri dari albumin dan
globulin. Pemeriksaan Protein total dapat Deteksi gangguan hati atau
penyakit hati, Evaluasi status nutrisi dan edema.
Metode
pemeriksaan
:
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum, plasma
heparin.
Prosedur kerja
reagent :
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
sampel
|
|
Reagent ( R1)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
20 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
20 ul
|
Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC
atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer
pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)
Nilai
Rujukan Protein total 6,8 – 8.3 mg/dl.
ALBUMIN
Pemeriksaan albumin merupakan pengukuran kadar albumin
dalam darah. Albumin
merupakan jenis protein yang paling banyak di dalam tubuh dan memiliki fungsi
penting bagi tubuh. Albumin
diproduksi oleh hati, dan memiliki waktu paruh 20 hari. Pemeriksaan Albumin
dapat membantu Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi
hati dan ginjal, serta malnutrisi.
Metode
pemeriksaan
:
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum, plasma
heparin.
Prosedur kerja
reagent :
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Blangko
|
Standart
|
Sampel
|
|
Reagent ( R1)
|
1000 ul
|
1000 ul
|
1000 ul
|
Standart
|
-
|
10 ul
|
-
|
Spesiment/sampel
|
-
|
-
|
10 ul
|
Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC
atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer
pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)
Nilai Rujukan Protein total 6,8 – 8.3 mg/dl.
NATRIUM/SODIUM DARAH
Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui
konsentrasi Na (elekrolit dan mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk
menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh)
dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, serta berperan penting
dalam fungsi kerja saraf dan otot. Konsentrasi Na banyak terdapat di dalam
darah dan cairan limfa. Keabnormalan Na dalam darah mengindikasikan adanya
gangguan kesehatan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K), klorida (Cl),
kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Manfaat Pemeriksaan Natrium (Na) yaitu
menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa, dehidrasi, sindrom
nefrotik, gagal jantung kongestif, dan keadaan klinis lainnya.
KALIUM /POTASIUM DARAH
Kalium
merupakan suatu elektrolit dan mineral yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan
elektrolit di dalam tubuh, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan
otot. Keabnormalan K dalam serum atau plasma darah dapat mengindikasikan adanya
gangguan kesehatan tubuh. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti natrium (Na), klorida (Cl),
kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Pemeriksaan Kalium (K) dapat membantu
menentukan nilai keseimbangan elekrolit tubuh dan beberapa kondisi seperti
hipertensi, penyakit ginjal, aritmia jantung, kelemahan muskular &
iritabilitasm, penyakit saluran cerna, penyakit mental, dan leukimia;
mendiagnosis dan memantau kelebihan mineral kortikoid.
CALSIUM DARAH
Kalsium merupakan suatu mineral yang paling umun dan
penting bagi tubuh, memiliki beberapa fungsi yaitu membentuk dan memperbaiki
tulang dan gigi, membantu kerja saraf dan pembekuan darah, serta kerja jantung.
Hampir seluruh Ca di dalam tubuh tersimpan di dalam tulang, dan hanya sebagian
yang ditemukan di dalam darah. Pemeriksaan kalsium digunakan untuk mengukur
konsentrasi kalsium (Ca) di dalam darah, bukan yang tersimpan di dalam tulang,
dan beberapa kondisi seperti Mendeteksi beberapa kondisi seperti primary
hiperparathyroidsme (HPT), karsinoma dengan atau tanpa metastase tulang,
dehidrasi, sarcidosis, hipervitaminosis, penyakit hati kronis lanjut,
bakteremia, defisiensi vitamin D, pankreatitis akut, asidosis tubular ginjal,
osteomalacia, penyakit celiac dan gangguan malabsorpsi lainnya.
CHLORIDA DARAH
Klorida merupakan suatu elektrolit yang memiliki
peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel
tubuh, serta mempertahankan volume darah normal, tekanan darah, dan pH cairan
tubuh. Nilai Cl harus diinterpretasikan dengan nilai elektolit dan asam-basa
yang lain seperti natrium (Na), kalium (K), dan bikarbonat (HCO3). Pemeriksaan
yang berguna untuk mengukur konsentrasi klorida (Cl) di dalam tubuh serta
Membedakan diagnosis asidemia dan alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi
seperti defisiensi mineral kortikoid, asidosis, diare, renal tubular asidodis,
penyakit Addison, alkalosis metabolik, diabetik ketoasidosis, dan gangguan kesehatan
lain.