Kimia Klinik Kesehatan


Kimia Klinik Kesehatan



Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi kimia dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas dan  elektrolit. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium RS. Harapan bersama:
Glukosa darah, cholesterol total, Triglirerida, HDL-Cholesterol, LDL- Cholesterol, Uric asid, Urea, Creatinin, Bilirubin total, Bilirubin direct, Bilirubin indirect, Protein total, Albumin, Natrium, Kalium, Clorida dan kalsium darah.

Syarat sampel:
Sampel darah yang memenuhi syarat adalah serum.  Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah. Adapun Plasma darah yang diperbolehkan dalam pemeriksaan kimia darah adalah plasma darah dengan anti koagulasi antara lain: K3-EDTA, Li-Heparin. Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.

Persiapan sampel :
Darah vena yang telah disampling dibiarkan membeku selama 10-15 menit kemudian di centrifugasi 3000 rpm selama 15 menit. Sampel yang digunakan merupakan cairan yang di atas berwarna kekuningan /supernatan.

Glukosa darah
gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.
Pada pemeriksaan gula darah dibagi menjadi 3 yaitu : gula darah sewaktu, gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan. Gula darah sewaktu dapat dilakukan kapan pun tanpa ada persiapan pasien, Gula darah puasa dilakukan setelah pasien menjalankan puasa selama 8 jam, sedangkan Gula darah 2 jam setelah makan dilakukan 2 jam setelah pasien makan dalam rentang 2 jam tersebut pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi makan ataupun minuman (puasa).
Metode Pemeriksaan               : GOD – PAP Enzymtic colorimetric method.
Persyaratan dan jenis sampel  : serum
Prosedur kerja reagent             : Pipet ke dalam tabung reaksi.
 

Blangko
Standart
sampel
Reagent ( R1)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
10 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
10 ul

Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu 37oC atau 20 menit pada suhu 15 – 25oC.  Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm (492-550 nm) dengan type assay End-point.
Nilai rujukan glukosa darah :
Gula darah sewaktu                                : 75 - 150 mg/dl
Gula darah puasa                                   : 70 – 110 mg/dl
Gula darah 2 jam setelah makan            : > 200mg/dl

Cholesterol
Kolesterol total merupakan pemeriksaan yang menentukan jumlah kolesterol yang terdapat di dalam semua partikel lipoprotein tubuh (semua jenis kolesterol dan trigliserida). Pada kondisi penyakit jantung koroner, kolesterol total adalah suatu alat untuk menentukan risiko, bukan sebagai uji diagnostik.
Metode pemeriksaan :  CHOD – PAP - Enzymtic colorimetric method.

Prosedur kerja reagent: Pipet ke dalam tabung reaksi.
 

Blangko
Standart
sampel
Reagent ( R1)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
10 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
10 ul

Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu 37oC atau 20 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm) dengan type assay End-point.
Nilai rujukan Cholesterol total : <  200 mg/dl.

Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Trigliserida adalah sumber energy yang sangat penting bagi otot jantung, Peningkatan jumlah trigliserida adalah faktor resiko bagi penyakit jantung dan stroke.
Metode pemeriksaan             : GOP – PAP - Enzymtic colorimetric method.
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent          : Pipet ke dalam tabung reaksi.
 

Blangko
Standart
sampel
Reagent ( R1)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
10 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
10 ul

Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu 37oC atau 20 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm) dengan type assay End-point. Nilai rujukan Triglyserida 150-200 mg/dl

HDL-Cholesterol
HDL kolesterol singkatan dari high density lipoprotein cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal sebagai kolesterol baik. Peranan kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Orang-orang dengan kadar tinggi dari tipe kolesterol ini hanya sebagian yang terlindung dari penyakit jantung. Tentu saja, seseeorang yang mempunyai kadar kolesterol HDL dalam kategori sangat baik masih beresiko terkena penyakit jantung. Sebagian cenderung mempunyai beberapa faktor resiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kebiasaan merokok.
Metode pemeriksaan                : Precipitation method
Persyaratan & Jenis Sampel    :  Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent             :

1. Precipitation
Reagent HDL-Choleterrol
500 ul
Specimen/sampel
200 ul
Campur dan diamkan selama 10 menit pada suhu ruangan, kemudian diputar dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit.
2. Reaksi cholesterol
Pipet ke dalam tabung reaksi.

Blangko
sampel
Reagent Cholesterol
1000 ul
1000 ul
aquadest
100 ul
-
Spesiment/sampel
-
100 ul
Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm) dengan type assay End-point.
Nilai rujukan HDL-cholesterol > 55 mg/dl.

 LDL - CHOLESTEROL
LDL kolesterol singkatan dari low density lipoprotein cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi. Kolestrol LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menumbat aliran darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
Nilai HDL cholesterol dapat di tentukan dengan rumus perhitungan:

LDL-Cholesterol = Cholesterol total -( Trigliserida + HDL - cholesterol)
                                                                                           5

Rumus perhitungan tidak berlaku jika Nilai trigliserida > 300 mg/dl.
Nilai rujukan LDL-cholesterol < 150 mg/dl

URIC ACID/ASAM URAT
Asam urat adalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini.
Metode pemeriksaan               : GOP – PAP - Enzymtic colorimetric method.
Persyaratan & Jenis Sampel    :  Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent:
Pipet ke dalam tabung reaksi.

Blangko
Standart
sampel
Reagent ( R1)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
20 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
20 ul

Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)     
dengan type assay End-point. 
Nilai rujukan Asam urat                      : - laki – laki 3.4 – 7.2 mg/dl
                                                 : - wanita 2.4 – 5.7 mg/dl

CREATININ            
Kreatinin adalah produk limbah dari protein daging dalam makanan dan dari otot-otot tubuh. Kreatinin dibuang dari darah oleh ginjal. Kreatinin dalam darah dan urin meningkat bila ada gangguan ginjal. Tingkat kreatinin abnormal tinggi memperingatkan kemungkinan kerusakan atau kegagalan ginjal, kadang-kadang bahkan sebelum pasien melaporkan gejala apapun. Itulah mengapa kreatinin dihitung dalam standar pemeriksaan darah.
                                                        Metode pemeriksaan : Buffered kinetic jaffe reaction without deproteinization
Persyaratan & Jenis Sampel       :  Serum.
Prosedur kerja reagent:
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Reagent Creatinin
1000 ul
Spesimen/sampel
100 ul

Campur dan baca pada fotometer karena inkubasi dan reaksi kimia dibaca langsung pada alat selama 2 menit, Pada panjang gelombang 492 nm.
Nilai rujukan Creatinin 0.5 – 1.2 mg/dl.

UREA / BUN ( Blood Ureum Nitrogen )
Nitrogen urea darah (blood urea nitrogen) adalah konsentrasi serum atau plasma urea, yang ditentukan dengan kandungan nitrogen, sebuah indikator penting dari fungsi ginjal. Urea dihasilkan sebagai produk akhir metabolisme protein dan diekresikan melalui ginjal. Peningkatan kadar nitrogen urea darah (blood urea nitrogen: BUN) dapat menjadi indikasi terjadinya dehidrasi, gagal prarenal atau gagal ginjal.
                                                       Metode pemeriksaan : Urease – colorimetric method.
Persyaratan & Jenis Sampel                :  Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent:Pipet ke dalam tabung reaksi.
 

Blangko
Standart
sampel
Reagent ( R1 /buffer)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
10 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
10 ul

Campur dan inkubasi selama 3 menit pada suhu 37 o C atau 5 menit pada suhu 20 – 25 oC.

Reagen (R2/ALK)
200 ul
200 ul
200 ul

Nilai rujukan urea darah: 0-50 mg/dl
 
SGOT/AST
SGOT (serum glutamat oksaloasetat transaminase), kini disebut AST (aspartat aminotransferase), adalah enzim yang biasanya hadir di sel-sel hati dan jantung. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Tingkat SGOT meningkat bila ada kerusakan hati (misalnya, dari virus hepatitis) atau penyakit jantung. Nilai SGOT tinggi pada kerusakan hati akut.
                                                       Metode pemeriksaan : Kinetic method according to the international federation of     
                                                       ClinicalChemistry ( IFCC) (3) .
Persyaratan & Jenis Sampel   :  Serum.
Prosedur kerja reagent:
Pipet ke dalam tabung reaksi.
Reagent SGOT/AST
500 ul
Spesimen/sampel
50 ul

Campur dan baca pada fotometer karena inkubasi dan reaksi kimia dibaca langsung pada alat selama 3 menit, Pada panjang gelombang 340 nm.
Nilai rujukan SGOT/AST                   : - laki – laki 0 – 40 IU
                                                : - wanita 0 – 35 IU

SGPT/ALT
SGOT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase), kini disebut ALT (alanin aminotransferase) adalah enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Nilai SGPT tinggi pada kerusakan hati cronis.
Metode pemeriksaan               :  kinetik method.
Persyaratan & Jenis Sampel    :  Serum.
Prosedur kerja reagent             : Pipet ke dalam tabung reaksi.
 
Reagent SGOT/AST
500 ul
Spesimen/sampel
50 ul

Campur dan baca pada fotometer karena inkubasi dan reaksi kimia dibaca langsung pada alat selama 3 menit, Pada panjang gelombang 340 nm.
Nilai rujukan SGOT/AST                   : - laki – laki 0 – 40 IU
                                               : - wanita 0 – 35 IU

BILIRUBIN TOTAL
Pemeriksaan bilirubin total merupakan pengukuran jumlah total bilirubin dalam darah, meliputi bilirubin tak terkonjugasi dan terkonjugasi. Bilirubin dibentuk dari pemecahan haem pada sistem retikuloendotelial. Bilirubin akan terikat dengan albumin dan bersikulasi di dalam darah, kemudian dikonjugasi dan disekresi oleh hati. Bilirubin terkonjugasi bersifat larut dalam air, sehingga dapat ditemukan di dalam urin. Sementara, bilirubin tak terkonjugasi tidak dapat larut di dalam air. Deteksi berbagai kondisi seperti : penyakit hepatobilier, hepatitis, sirosis, dan penyakit hati lainnya, malnutrisi dan anoreksia, anemia pernisiosa, anemia hemolitik, neonatal jaundice, hematoma, dan fetal aritoblastosis, pulmonary embolism, congestive heart failure (CHF).

Metode pemeriksaan                :
Persyaratan & Jenis Sampel    :  Serum.
Prosedur kerja reagent             :
Pipet kedalam tabung reaksi    :

Blangko
sampel
Reagen Bilirubin total (R1)
1500 ul
1500 ul
Reagent Bilirubin total (R3)
50 ul
50 ul
Spesiment/sampel serum
100 ul
100 ul

Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu ruangan.
Nilai normal Bilirubin total > 0.75 IU

BILIRUBIN DIRECT
Pemeriksaan bilirubin direk merupakan pengukuran kadar bilirubin terkonjugasi dalam darah. Bilirubin dibentuk dari pemecahan haem pada sistem retikuloendotelial. Bilirubin akan terikat dengan albumin dan bersikulasi di dalam darah, kemudian dikonjugasi dan disekresi oleh hati. Bilirubin terkonjugasi bersifat larut dalam air, sehingga dapat ditemukan di dalam urin. Pemeriksaan Bilirubin direct dapat Deteksi berbagai kondisi seperti : lesi intrahepatik dan ekstrahepatik, sindrom Dubin-Johnson dan sindrom Rotor,  infeksi bakteri, sepsis, hepatitis B, sifilis, dan TORCH, kelainan genetik dan metabolik seperti galaktosemia, tirosinemia dan trisomy 18.
Metode pemeriksaan                :
Persyaratan & Jenis Sampel    :  Serum.
Prosedur kerja reagent             :
Pipet kedalam tabung reaksi    :

Blangko
sampel
Reagen Bilirubin total (R1)
1500 ul
1500 ul
Reagent Bilirubin total (R3)
50 ul
50 ul
Spesiment/sampel serum
100 ul
100 ul

Campur dan inkubasi 10 menit pada suhu ruangan.
Nilai normal Bilirubin direct < 0,25 IU

  BILIRUBIN INDIRECT
bilirubin tak langsung atau tak terkonjugasi merupakan ikatan protein yang dikaitkan dengan peningkatan penghancuran sel darah merah (hemolisis). Peningkatan bilirubintak langsung dapat terjadi pada hemolisis yang terpicu oleh autoimunatau transfusi. Pada beberapa maslah klinis, CHF dan kerusakan hati yang serius, kadar bilirubin baik yang langsung ataupun tidak langsung akan meninggi. Kadar bilirubin tak langsung kerap meningkat akibat sel hati yang tidak mampu mengkonjugasi jumlah yang normal sehingga terjadi peningkatan kadar bilirubin yang tak terkonjugasi.  Pemeriksaan Bilirubin indirect dapat menegakkan diagnosis seperti Eritroblatosis fetalis, anemia sel sabit, reaksi transfusi, anemia pernisiosa, malaria, septikemia, anemia hemolitik, CHF, sirosis, hepatitis.

Nilai Bilirubin indireck didalam darah dapat ditentukan dengan perhitungan:
Bilirubin Indirect = Bilirubin Total – Bilirubin Direct
Nilai rujukan Billirubin Indirect < 0,50 IU

PROTEIN TOTAL
Pemeriksaan protein total merupakan pengukuran total jumlah protein dalam darah. Protein dalam darah terdiri dari albumin dan globulin. Pemeriksaan Protein total dapat  Deteksi gangguan hati atau penyakit hati,  Evaluasi status nutrisi dan edema.
Metode pemeriksaan               :
Persyaratan & Jenis Sampel   :  Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent            :
Pipet ke dalam tabung reaksi.

Blangko
Standart
sampel
Reagent ( R1)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
20 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
20 ul

Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)
Nilai Rujukan Protein total 6,8 – 8.3 mg/dl.
 
ALBUMIN
Pemeriksaan albumin merupakan pengukuran kadar albumin dalam darah. Albumin merupakan jenis protein yang paling banyak di dalam tubuh dan memiliki fungsi penting bagi tubuh. Albumin diproduksi oleh hati, dan memiliki waktu paruh 20 hari. Pemeriksaan Albumin dapat membantu Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi hati dan ginjal, serta malnutrisi.
Metode pemeriksaan               :
Persyaratan & Jenis Sampel   :  Serum, plasma heparin.
Prosedur kerja reagent            :
Pipet ke dalam tabung reaksi.

Blangko
Standart
Sampel
Reagent ( R1)
1000 ul
1000 ul
1000 ul
Standart
-
10 ul
-
Spesiment/sampel
-
-
10 ul

Campur dan inkubasi 5 menit pada suhu 37oC atau 10 menit pada suhu 15 – 25oC. Kemudian baca pada alat fotometer pada panjang gelombang 546 nm(492-550 nm)
Nilai Rujukan Protein total 6,8 – 8.3 mg/dl.

NATRIUM/SODIUM DARAH
Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot. Konsentrasi Na banyak terdapat di dalam darah dan cairan limfa. Keabnormalan Na dalam darah mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Manfaat Pemeriksaan Natrium (Na) yaitu menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa, dehidrasi, sindrom nefrotik, gagal jantung kongestif, dan keadaan klinis lainnya.

KALIUM /POTASIUM DARAH
Kalium merupakan suatu elektrolit dan mineral yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot. Keabnormalan K dalam serum atau plasma darah dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan tubuh. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti natrium (Na), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Pemeriksaan Kalium (K) dapat membantu menentukan nilai keseimbangan elekrolit tubuh dan beberapa kondisi seperti hipertensi, penyakit ginjal, aritmia jantung, kelemahan muskular & iritabilitasm, penyakit saluran cerna, penyakit mental, dan leukimia; mendiagnosis dan memantau kelebihan mineral kortikoid.

CALSIUM DARAH
Kalsium merupakan suatu mineral yang paling umun dan penting bagi tubuh, memiliki beberapa fungsi yaitu membentuk dan memperbaiki tulang dan gigi, membantu kerja saraf dan pembekuan darah, serta kerja jantung. Hampir seluruh Ca di dalam tubuh tersimpan di dalam tulang, dan hanya sebagian yang ditemukan di dalam darah. Pemeriksaan kalsium digunakan untuk mengukur konsentrasi kalsium (Ca) di dalam darah, bukan yang tersimpan di dalam tulang, dan beberapa kondisi seperti Mendeteksi beberapa kondisi seperti primary hiperparathyroidsme (HPT), karsinoma dengan atau tanpa metastase tulang, dehidrasi, sarcidosis, hipervitaminosis, penyakit hati kronis lanjut, bakteremia, defisiensi vitamin D, pankreatitis akut, asidosis tubular ginjal, osteomalacia, penyakit celiac dan gangguan malabsorpsi lainnya.

 CHLORIDA DARAH
Klorida merupakan suatu elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel tubuh, serta mempertahankan volume darah normal, tekanan darah, dan pH cairan tubuh. Nilai Cl harus diinterpretasikan dengan nilai elektolit dan asam-basa yang lain seperti natrium (Na), kalium (K), dan bikarbonat (HCO3). Pemeriksaan yang berguna untuk mengukur konsentrasi klorida (Cl) di dalam tubuh serta Membedakan diagnosis asidemia dan alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi seperti defisiensi mineral kortikoid, asidosis, diare, renal tubular asidodis, penyakit Addison, alkalosis metabolik, diabetik ketoasidosis, dan gangguan kesehatan lain.