HEMOROID
A. Definisi
Hemoroid
adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid dibagi menjadi
2, yaitu hemoroid interna dan eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena
hemoroidalis superior dan media dan hemoroid eksterna merupakan varises vena
hemoroidalis inferior. Sesuai istilah yang digunakan, maka hemoroid eksterna
timbul di sebelah luar otot sfingter ani, dan hemoroid interna timbul di
sebelah dalam sfingter.
B. Patofisiologi
Hemoroid
timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Beberapa faktor etiologi telah diajukan, termasuk konstipasi atau
diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat,
fibroma uteri, dan tumor rectum. Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi
portal sering mengakibatkan hemoroid karena vena hemoroidalis superior
mengalirkan darah ke dalam sistem portal. Selain itu sistem portal tidak
mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik .
C. Tanda dan gejala
Hemoroid
eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut berupa
pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan
hematoma, bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung – ujung saraf
pada kulit merupakan reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atau skin tag
berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung
dan sedikit pembuluh darah.
Hemoroid interna
diklasifikasikan sebagai derajat I, II dan III. Hemoroid interna derajat I
(dini) tidak menonjol melalui anus. Lesi biasanya terletak pada posterior kanan
dan kiri dan anterior kanan mengikuti penyebaran cabang – cabang vena
hemoroidalis superior dan tampak sebagai pembengkakan globular kemerahan.
Hemoroid derajat II dapat mengalami prolapsus melalui anus setelah defekasi.
Hemoroid derajat III mengalami prolapsus secara permanen. Gejala – gejala
hemoroid interna yang paling sering adalah perdarahan tanpa nyeri, karena tidak
ada serabut – serabut nyeri pada daerah ini. Kebanyakan kasus adalah hemoroid
campuran interna dan eksterna.
D. Kemungkinan komplikasi
Komplikasi
hemoroid yang paling sering adalah
perdarahan, trombosis, dan strangulasi. Hemoroid yang mengalami
strangulasi adalah hemoroid yang mengalami prolapsus di mana suplai darah
dihalangi oleh sfingter ani.
E. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
hemoroid dibuat dengan inspeksi dan proktoskopi. Bila hemoroid dan perdarahan
terjadi pada penderita usia pertengahan dan usia lanjut , perlu bagi dokter
untuk menyingkirkan adanya kanker
F. Penatalaksanaan
Gejala
hemoroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan hygiene personal yang
baik dan menghindari mengejan yang berlebihan selama defekasi. Diet tinggi
serat yang mengandung buah – buahan sekam mungkin satu – satunya tindakan yang
diperlukan; bila tindakan ini gagal, laksatif yang berfunsi mengabsorpsi air
saat melewati usus dapat membantu. Rendam duduk dengan salep,dan supositoria
yang mengandung anestesi astringen (witch hazel) dan tirah baring adalah
tindakan yang memungkinakan pembesaran berkurang.
Terdapat
berbabagai tipe tindakan non operatif untuk hemoroid. Fotokoagulasi inframerah,
diatermi bipolar, dan terapi laser adalah tehnik terbaru yang digunakan untuk
melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya. Injeksi larutan sklerosan juga
efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah. Prosedur ini membantu
mencegah prolaps.
Tindakan bedah konservatif hemoroid internal
adalah prosedur ligasi pita – karet. Hemoroid dilihat melalui anosop, dan
bagian proksimal di atas garis mukokutan dipegang dengan alat. Pita karet kecil
kemudian diselipkan di atas hemoroid. Bagian distal jaringan pada pita karet
menjadi nekrotik setelah beberapa hari dan lepas. Terjadi fibrosis yang
mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat pada otot dasar. Mekipun
tindakan ini memuaskan bagi beberapa pasien , namun pasien lain merasakan
tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemororid seku nder dan
infeksi perianal.
Hemoroidektomi
kriosirurgi adalah metode untuk mengangkat hemoroid cara membekukan jaringan
hemoroid selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang
menimbulkan nyeri , prosedur ini tidak digunakan secara luas karena menybabkan
keluarnya rabas yang sangat berbau menyengat dan luka yang ditimbulkan lama
sembuhnya.
Laser
Nd : YAG telah digunakan dalam mengeksisi hemoroid, terutama hemoroid
eksternal. Tindakan ini cepat dan kurang menimbulkan nyeri. Hemoragi dan abses
jarang menjadi komplikasi pada pasca operasi.
Hemoroidektomi
atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat
dalam proses ini. Selama pembedahan , sfingter rectal biasanya didilatasi secara digital dan hemoroid diangkat dengan
klem atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi. Setelah prosedur operatif
selesai , selang kecil dimasukan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya
flatus dan darah; pemberian Gelfoan atau kasa Oxygel dapat diberikan di atas
luka anal.