A. DEFINISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi
dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 )
Nutrisi juga dapat di
katakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat lain yang terkandung, aksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan penyakit.
B. FISIOLOGI NUTRISI DAN METABOLISME
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja,
manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
1. Pemasukan energy
Pemasukan
energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan
merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang dihasilkan dengan
satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah
jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1
kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.
2. Pengeluaran energy
Pengeluaran
energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men- support jaringan dan
fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa phospat
seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas
fisik.
3. Basal metabolisme rate (MBR)
Basal
Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu
untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, perbafasan,
peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses.
Mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.
a. Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan
mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah
secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini.
Makanan yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan
dengan kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang
berada pada kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung,
menyebabkan spinkter relaksasi dan memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam
lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi
pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase
dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung
juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira
3 jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter
pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum
dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas.
Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan
kimus.
b. Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini
terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area
permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis,
transport aktif, dan pinositosis.
c. Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air,
yang ditransportasikan melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh.
Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke jumlah substansi
yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih
kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan substansi
kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
d. Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang
disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di
hati dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot.
Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang
dimakan, maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak
digunakan harus disimpan terutama lemak.
C. KEBUTUHAN NUTRISI DAN METABOLISME
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang
perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan
aktivitas berat seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja
lapangan, dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang
cukup.
1. Neonatus
- KecukupanEnergi : 550 kkal
-
Kecukupan Protein : 10 gram
2. Bayi
-
Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16
gram
3. Toddler
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram
4. Prasekolah
- Kecukupan Energi : 1800 kkal
- Kecukupan Protein : 45 gram
5. Usia
anak sekolah
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
6. Remaja
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2600 kkal
- Kecukupan Protein : 65 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2200 kkal
- Kecukupan Protein : 55 gram
7. Dewasa
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2550 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin
Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 1900 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
8. Lansia
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2250 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 1750 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
D. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
1. Pengetahuan
Pengetahuan
yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsusmsi
makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat
terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal
ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam.
4. Tinggi dan berat bada
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendah.
6. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik
yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkan kekuatan).
8. Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada
makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal.
Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial.
Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi
zat gizi di dalam intestine.
E. MASALAH-MASALAH GANGUAN NUTRISI
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker,
Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
• Berat badan 10-20% dibawah normal
• Tinggi badan dibawah ideal
• Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60%
ukuran standar
• Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
• Adanya penurunan albumin serum
• Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
• Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam
mencerna kalori
akibat penyakit
infeksi atau kanker.
• Disfagia karena adanya kelainan persarafan
• Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn
atau
intoleransi laktosa
• Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara
berlebihan.
Tanda klinis :
• Berat badan lebih dari 10% berat ideal
• Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan
25 mm pada wanita
• Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun
atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
• Perubahan pola makan
• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3. Obesitas
ObesitasObesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan asupan
kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan
asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit,
membrane mukosa,
konjungtiva dan lain- lain.
5. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab
dari adanya obesitas,
serta asupan kalsium, natrium, dan
gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, penyakit jantung
koroner sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh pengonsumsian
lemak secara berlebihan.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrient/intake nutrisi yang tidak adekuat.
NOC :
- Nutritional Status : food and Fluid Intake
- Nutritional Status : nutrient Intake
Kriteria Hasil:
- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
tujuan
- Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan
- Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidk ada tanda tanda malnutrisi
- Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari
menelan
- Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
NIC :
- Nutrition Management
- Kaji
adanya alergi makanan
- Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
- Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
- Berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Berikan
pendidikan kesehatan tentang cara diet, kebutuhan kalori dan tindakan
keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT.
- Nutrition Monitoring
- BB
pasien dalam batas normal
- Monitor
mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
- Monitor
makanan kesukaan
- Monitor
pertumbuhan dan perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelebihan intake/gaya hidup/konsumsi terlalu
tinggi kalori.
Tujuan:
- Peningkatan aktivitas dengan penurunan BB
- Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat
badan yang terkontrol
- Terjadi penurunan barat badan
- Menahan diri untuk tidak makan terlalu banyak
dalam waktu tertentu
Intervensi:
- Observasi aktivitas klien
- Tentukan factor penyebab peningkatan BB
- Timbang BB klien
- Beri motivasi agar menurunkan BB
- Bantu klien untuk menentukan pola makan
tentang apa, kapan, dimana pasien makan
- Berikan informasi yang sesuai tentang
kebutuhan nutrisis yang adekuat dan bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tersebut
- Anjurkan pemilihan makanan yang sesuai
- Kurangi porsi makanan tambahan, makanan
berlemak, makanan yang manis dan alcohol
- Diskusikan dengan ahli gizi, program penurunan
BB yang meliputi pengolaan diit dan pengeluaran energy
DAFTAR PUSTAKA
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United
States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Nanda
International (2009). Diagnosis
Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011. Penerbit buku
kedokteran EGC : Jakarta
Maas, Morhead,
Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes
(NOC), United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Tarwoto &
Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar
Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta