Askep CHF (Congestive Heart Failur)


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D
DENGAN KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
DI RUANG ICU RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH
SEMARANG



Pengkajian dilakukan Tanggal : 13/06/16 Jam 12.00 Wib

A.   IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien          : Ny.D
TTL                          : 10/06/1976
Umur                       : 40 tahun
Jenis kelamin        : Perempuan
Agama                     : Islam
Pendidikan             : SMP
Alamat                     : Semarang
Pekerjaan                : Buruh
Tanggal masuk       : 10-06-2016
No CM                      : 11.30.15
Diagnosa Medis      : CHF

Nama Penanggung Jawab
Nama                           : Tn. S
Pendidikan                 : SMP
Alamat                         : Semarang
Agama                          : Islam
Pekerjaan                     : Buruh
Hubugan dgn pasien : Suami

B.      RIWAYAT KESEHATAN
      1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas.

      2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien megatakan sesak napas sudah 1 minggu, dan kakinya benkak kurang lebih sudah 3 minggu. Pasien dibawa di IGD RS ROEMANI MUHAMMADIYAH pada tanggal 10/06/2016. TD : 190/95 mmHg, N : 100 x/menit, RR : 28 x/menit. Kemudian pasien masuk ICU jam 15.00 WIB dengan keluhan sesak napas, KU lemah, Kesadaran composmentis, saat dikaji TD : 182/95 mmHg, N : 99 x/menit, RR : 27 x/menit.

     3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengtakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini dan sampai di bawa ke rumah sakit dan di opname di rumah sakit.

     4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya  tidak ada yang mempunyai saki seperti ini, tidak mempunyai penyakit keturunan dan tidak mempunyai penyakit menular.


C. PENGKAJIAN PRIMER
1.    Airway
Tidak terdapat lender atau seputum pada jalan napas pasien, tidak ada bunyi napas tambahan
2.   Breathing
Tidak menggunakan otot tambahan, RR : 27 x/menit, napas tidak ada cuping hidung,ada bunyi tambahan Ronchi, terpasang O2 nasal kanule 3 liter/menit, irama jantung ireguler/tidak teratur
3.   Circulation
Tidak ada sianosis, akral kulit hangat, CRT < 3 detik. TD 183/98 mmHg, N : 100 x/menit
4.   Disability
Tingkat kesadaran Composmentis : E4 M6 V5, Pupil isokor , ekstremitas lemah
5.   Eksposure
Tidak ada cedera leher, tidak ada jejas, tidak ada fraktur

D. PENGKAJIAN SEKUNDER
      Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Composmentis G4 C5 S6
Tanda-tanda vital :
      TD    :183/98 mmHg
      Nadi : 83X/ menit
      RR    : 27 x/ menit
      S        : 37 0 C
Kepala : Mesosephal, rambut hitam.tidak rontok dan bersih.
Mata : cekung, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
Hidung : Bersih, tidak ada discharge, tak ada nafas cuping hidung.
Mulut : Bersih mukosa bibir kering, tidak ada sianosis.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada : Simetris, ada luka gatal kemeraha tak ada retraksi otot dada,
             pengembangan dada simetris.
Jantung :              
              I    : Ictus kordis tak tampak
         Pa : ictus kordis teraba di SIC IV& V mid klavikula
         Pe : Pekak, tak ada pembesaran jantung
          : Bunyi jantung murni BJ  I-II
Paru :    
          I    : Pengembangan kanan dan kiri simetris, tidak ada alat bantu.
          Pa : vocal premitus kanan dan kiri sama
          Pe : Sonor di seluruh lapang paru
          A   : ada bunyi tambahan ronchi.
Abdomen :             
               I     : Perut tampak datart, simetris
          Au : Bising usus 11 x/menit
          Pa  : tidak ada distensi, tak ada pembesaran hati dan limfa.
          Pe  : timpani
Genetalia : Bersih, tidak ada hemoroid, terpasang kateter 100 cc/jam
Ektremitas : Normal, tidak sianosis, kapilery refill time < 3 detik,
                        tidak ada oedem.
Kulit : kulit tampak sedikit keing, sawo matang dan, turgor kulit baik.

E. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1.   Pola persepsi terhadap kesehatan
Sebelum dan selama sakit pasien mengatakan bahwa kesehatan atau menjagga kesehatan merupakan hal yang penting dalam keluarga
2.  Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum sakit pasien mengatakan makan rutin 3x sehari denggan porsi sayur dan lauk pauk, dan saat sakit pasien di beri makanan yang disediakan oleh rumah sakit pasien menghabiskn porsi yang diberikan, pasien minum kurang lebih sehari 7 gelas
3.   Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah gangguan BAK ataupun BAB, pasien BAB 1x sehar dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan bau khas feses dengan frekuensi kurang lebih 100 cc dan BAK sehari kurang lebih 6-7 perhari. Saat sakit pasien mengatakan BAB 1x sehar dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan bau khas feses dengan frekuensi kurang lebih 100 cc dan BAK melalui kateter, output urine 100 cc/jam/ warna kuning jernih
4.   Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4
Makan dan minum





Mandi





Tolieting





Berpakaian





Berpindah

















Keterangan :
0 : mandiri 
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain degan alat bantu
4 : tergantung total
5.   Pola istirahat dan Tidur
Sebelum dan selama sakit pasien menggatakan tidak menggalami gangguan istirahat tidur, pasien tidur kurang lebih 6-8 jam per hari
6.    Pola persepsi dan sensori
Pasien tidak menggunaakan alat bantu pendengaran maupun penglihatan, kemampuan kognitif mengingat dan berbicara serta memahami tidak ada masalah . Persepsi sensori tidak ada keluhan
7.  Pola hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan baik saat sakit atau sebelum sakit tidak ada masalah hubungan dengan keluarga dan orang lain terjalin dengan baik, saat sakit pasien juga sering di jenguk oleh saudara maupun tetangganya
8.   Pola reproduksi dan seksual
Pasien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah dan di karuniai anak 2, laki-laki dan perempuan. Pasien juga mengatakan masih melakukan hubungan seksual dengan suaminya, dan pasien mengatakan tidak mengalami gangguan seksual
9.   Pola persepsi diri dan konsep diri :


·  Pola persepi diri : pasien megatakan ingin cepat sembuh dan
                                               ingin berkumpul dengan keluarg.
·  Status emosi : pasien merasa cemas karena 
                             penyakitnya tidak berangsur sembuh.
·  Konsep Diri : 
           1)     Body image : pasien tidak ada masalah dengan keadaanya.
2)   Peran diri : Pasien adalah seorang ibu.
3)   Ideal diri : Pasien yakin jika penyakitnya bakal sembuh.
4)   Identitas diri : pasien adalah seorang Perempuan.

10. Pola mekanisme koping
Dalam menghadapi ketika sakit, pasien hanya berserah diri pada Allah SWT
Agar diberi ksembuhan dan pasien juga berusaha beribadah selama sakit
11. Pola persepi dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama islam dan taat menjalankan ibadah
12. Pola Komunikasi
   Sebelum sakit : pasien bisa berkomunikasi dengan 
                                baik dengan orang lain.
   Saat dikaji : pasien kooperatif dapat berinteraksi dengan perawat.
     13. Kebutuhan spiritual 
   Sebelum sakit : pasin selalu berdoa menurut agamanya dan
                                selalu kegreja.
   Saat dikaji : pasin mengatakan hanya berdoa ditempat tidur.

F.  Hasil Laboratorium
     Hasil pemriksaan laboratorium tanggal 10 Juni 2016 jam 15.16 WIB

Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin
Leokosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MeV
MeH
MeHe
Kimia Klinis
GDS
Ureum
Creatinin


10,5
21,3
34
4,4
438
78
24
31

136
75,5
1,64

g/dl
10^/ul
%
10^6/ul
10^3/ul
u/L
pg
g/dl

mg/dl
mg/dl
mg/dl

11,7-15,5
4,0-10,0
35-47
3,8-5,2
150-400
80-100
26-34
32-36

70—150
< 50
0,45-0,75

Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Kimia Klinik
eKMB
Tropomn T
Elektrolit
Kalium
Natrium
Clorida
Calsium
Magnesium


7
0,11

3,8
133
103
8,0
1,6

u/L
mg/ml

mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dl
mg/dl

0-24


3,5-5
135-147
95-105
8,6-10,5
1,8-3

G. Terapi Obat
           1. RL 12 tpm
           2. Inj gluconas
           3. Inj fasorbit 20 mikro/menit (syringpump)
           4. Inf furosemid      20 mikro/menit (syringpump)
           5. O2 3 liter/menit

I. Analisa Data
Nama         : Ny. D
Umur         : 54 tahun
No.
Data Fokus
Etiologi
Problem
Ttd
1
Ds : pasien mengatakan sesak nafas
Do : 
-RR 27 x/menit
-Terpasang O2 3 liter/menit
-Ada bunyi nafas tambahan
-Pola nafas tidak efektif (dangkal)
Penurunnya ekspansi paru
Ketidak efektifan pola nafas

2
Ds : pasin mengatakan sesak nafas
Do : 
-Pasien mampu duduk
-RR 27x/menit
-Ada bunyi tambahan ronkhi
-TD 183/98 mmHg
Perubahan kontraktilitas
Resiko penurunan curah jantung

3
Ds :
-Klien mengatakan sesak nafas
-Klien mengatakan lemah
Do :
-Klin tampak keltihan/lemah
-Klin tampak tirah baring  
ditempat tidur
-Terpasang O2  3 liter/menit
-TD 183/98
 -RR 27 x/menit
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Intoleransi aktivitas



II. Diagnosa Keperawatan
Nama         : Ny. D
Umur         : 54 tahun
No
Diagnosa Keperawatan
ttd
1.
2.
3.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan volume paru
Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktifitas
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan oksigen



II. Intervensi Keperawatan
Nama         : Ny. D
Umur         : 54 tahun
No
Rencana Keperawatan
ttd
Tujuan & KH
Intervensi
Rasional
1.


















Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x7 jam pola napas efektif dengan KH :
     - RR normal 16-24x/menit
     - Tidak ada bunyi napas tambahan
     - Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
        - GDA normal


        
1.     Monitor kedalaman pernapasan, frekuensi dan ekspansi paru
2.   Catat upaya pernapasan termasuk penggunaan otot bantu pernapasan
3.   Auskultasi bunyi napas
4.   Tinggkan kepala atau semifowler dan bantu untuk posisi senyaman mungkin
5.    Kolaborasi pemberian o2 dan pemeriksaan GDA

1.     Untuk mengetahui frekuensi dan ekspansi paru saat bernapas
2.   Untuk mengetahui adakah penggunaan otot bantu pernapasan
3.   Untuk mengetahui adakah bunyi napas tambahan
4.   Untuk meningkatkan pola napas efektif
5.    Untuk membantu pemenuhan o2 dalam tubuh




2.





























Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x7 jam diharapkan tidak terjadi penurunan curah jantung, dengan KH :
     - Tidak ada sianosis
     - Gambar EKG tidak menunjukan perluasan infark
     - RR 16-24 x/mnt
     - CRT 3-5 dtk
     - N 60-100 x/mnt
     - TD 120/80 mmHg



1.     Monitor tanda-tanda vital
2.   Evaluasi status mental, catat perkembangan kekacauan, disorientasi
3.   Catat warna kulit, adanya atau kualitas pulse
4.   Auskultasi suara pernapasan dan suara jantung
5.   Pertahankan bedrest dalam posisi yang nyaman selama periode akut






1.     Takikardi mungkin karena nyeri, kecemasan, hipoksemia, dan menurunnya cardiac output
2.   Menurunnya perfusi otak dapat mengakibatkan perubahan observasi/pengenalan dalam sensori
3.   Ketika cardiac output turun mengakibatkan warna pucat/abu-abu bagi kulit
4.   S3, S4 atau bising dapat terjadi dengan dekompensasi kordis atau beberapa  pengobatan (terutama betabloker)
5.   Menurunnya konsumsi/kesimbangan o2 mengurangi beban kerja otot jantung dan risiko dekompensasi.

3.  
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan terjadi peningkatan toleransi aktivitas pada pasien, dengan KH :
     - Frekuensi jantung 60-100 x/mnt
     - TD normal
1.    Catat frekuensi jantung irama dan perubahan TD selama dan sesudah aktivitas
2.   Tingkatkan aktivitas (ditempat tidur)
3.   Batasi aktifitas berlebih

1.    Aktifitas yang berlebih dapat meningkatkan kerja jantung
2.   Untuk menghindari aktifitas berlebih
3.   Untuk mengurangi kerja jantung secara berlebihan



IV. Implementasi Keperawatan
Nama         : Ny. D
Umur         : 54 tahun
Tanggal
No. Dx
Implementasi
Respon
Ttd
Senin, 13 Juni 2016
07.15 wib




07.30 wib





07.45 wib








09.00 wib


11.00 wib





11.30 wib

1,2,3








1,2







1,2,3










1,2,3



1,2






1,2

Mengkaji tanda-tanda vital







Melakukan oral hygiene





Membantu makan









Memposisikan klien senyaman mungkin
Memantau anda-tanda vital





Pemberian obat melalui sirimpam






S : -
O: TD : 179/95 mmHg
SpO2    :99 %
HR : 100 x/mnt
RR : 27 x/mnt
S :27C
S : Pasien mengatakan bersedia
O : Pasien tampak kooperatife saat dilakukan oral hygiene
S : Pasien mengatakan dibantu mengambilkan makan
O : Pasien makan dengan bubur dan lauk pauk dihabiskan semua
S : -
O : Pasien tampak rileks
S : -
O : TD : 183/98 x/mnt
HR :100 x/mnt
RR : 27 x/mnt
SpO2 : 98%
S : -
O : Pasien diberikan obat fasorbid 20 mikro/mnt



Tgl/jam
No. Dx
Implentasi
Respon klien
Ttd
Selasa
14/6/2016
07.20 wib




07.30 wib



07.45 wib





09.00 wib





10.00 wib






12.00 wib






12.30 wib
1,2,3







1,2,3



1,2





3





1,2,3






1,2,3






1,2,3

Memantau TTV







Membantu memposisikan semifowler
Melakukan oral hygiene




Memberikan  klien posisi senyaman mungkin
Memantau TTV







Membantu klien mengambil makanan



Pemberian injeksi melalui syring punp
S: -
O:
 TD 175/90 mmHG, S 37 oC
RR 29 x/menit, 
N 100x/ menit
S: -
O: klien tampak rileks
S:- klien mengatakan bersedia
O: mulut klien berseih setelah di oral care
S:-
O: klien tampak nyaman

S: -
O: 
TD 175/90 mmHG, S 37 oC
RR 29 x/menit, 
N 100x/ menit
S: klien mengatakan tolong ambilkan makanan
O: klien tampak makan
S: -
O: furosemid mas’[uk melalui syring pump






VI.    EVALUASI


Tgl/jam
No.Dx
Catatan perkembangan
Paraf
Senin
13/06/2016
14.00 wib









14.00 wib














14.00 wib





1












2














3






S  : Klien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Klien tampak rileks, RR 29 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
-  Sesak nafas berkurang
P : Lanjutkan  intervensi
- Pemberian O2 3 lpm
- Posisikan klien semifowler

S  : Klien mengatakan sesak nafasnya berkurang
O : Klien tampak rileks, TD 180/98 mmHg
A : Masalah teratasi sebagian
-  Sesak nafas berkurang
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau TTV
- Posisikan semifowler
- Pantau warna kulit

S  : Klien mengatakan sedikit lemas
O : Klien tampak terbaring ditempat tidur
A : Masalah teratasi sebagian
- Peningkatan toleransi aktivitas
P : lanjutkan intervensi
- Pantau TTV
- Batasi aktivitas berlebih



Tgl/jam
No.Dx
Catatan perkembangan
Paraf
Selasa
14/06/2016
14.00 wib











14.00 wib













14.00 wib





1














 2













3







S  : Klien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Klien tampak rileks, RR 24 x/menit, O2 3 lpm
A : Masalah teratasi sebagian
-  Sesak nafas berkurang
P : Lanjutkan  intervensi
- Pemberian O2 3 lpm
- Posisikan klien semifowler
- Pantau TTV

S  : Klien mengatakan sesaknya berkurang
O : Tidak ada sianosis, CRT <3 100="" detik="" menit="" n="" span="" x="">
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau TTV
- Pantau warna kulit
- Posisikan semifowler

S  : Klien mengatakan bisa beraktivitas sedikit demi sedikit
O : Klien tampak makan sendiri
A : Masalah teratasi sebagian
-  Peningkatan toleransi aktivitas
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau TTV
- Peningkatan aktivitas di tempat tidur
- Batasi gerakan yang berlebih